Dosen Broadcast (part 2)
"Selamat sore semuanya"
"Selamat sore Pak" jawab mahasiswa seadanya...
Itulah sejimpit kalimat yang dikeluarkan oleh dosen dan mahasiswa setiap hari Senin pukul 15.20 - 17.00 di kelas broadcasting semester 1.
Drs. Yant Mujiyanto
Dosen yang berkantor di FKIP UNS sekaligus dosen broadcasting FISIP UNS (setauku sih begitu). Sepertinya tempat beliau di FISIP hanya sebagai pekerjaan berskala kecil aja, karena sebagian besar waktunya dihabiskan di FKIP dan sebagian besar cintanya ditumpahkan di FKIP (setauku lagi nih, ga tau aslinya gimana).
Pak Yant dengan mata kuliah Bahasa Indonesia selalu mengadakan kuliah secara rutin, jam kuliahnya jarang bolong. Rajin bener ya Pak! ^^v
Ga seperti dosen-dosen lainnya, dosen yang ini terlihat lebih "plus" dibanding dosen lainnya. Beliau selalu berpakaian rapi. Selalu hem lengan panjang, celana formal, dan sepatu PDH.
Pernah aku lagi ngumpul sama kakak-kakak tingkat broadcasting. Mereka tanya tentang dosen-dosen semester 1 sampai akhirnya menanyakan (dalam Bahasa Jawa)
"Lah dosenmu Bahasa Indonesia sopo Saf?" (dalam bahasa Indonesia= Dosen Bahasa Indonesia kamu siapa Saf?)
"Pak Yant mas" (Pak Yant mas)
"Pak Yant kui sing ndi to?" (Pak Yant itu yang mana sih?)
"Kui loh mas, sing nek kuliah mesti nganggo mike ben suarane tekan mburi kelas" (Itu lho mas, yang waktu kuliah pasti pakai mike supaya suaranya sampai belakang kelas)
"Oh kui to, sing nek teko ra koyo dosen kui to?" (Oh itu ya, yang kalau datang ga seperti dosen itu ya?)
"Maksud'e pie mas? Kok iso ra koyo dosen?" (Maksudnya gimana mas? Kok bisa ga seperti dosen?)
"Lah kan nek teko mesti nganggo topi, dadi ra koyo dosen" (Nah kan kalau datang pasti pakai topi, jadi ga seperti dosen)
"Ohhhhh ngono to, biasa wae ah mas" (Ohhhhh gitu ya, biasa aja ah mas)
Wow, jadi menurut mereka itu kira-kira begini, dosen kurang patut mengenakan topi di lingkungan kampus. Kira-kira begitu.
---(Itu sih pendapat salah satu kakak tingkat, maaf ya pak)---
---(Kalau saya malah ga perhatiin hal kaya gitu pak ^^v Sekali lagi maaf ya paaak)---
---(Dan menurut saya, Pak Yant malah dosen yang rapi dan taat)---
Lanjuuut...
Pak Yant satu-satunya dosen semester 1 yang ngedarin buku. Kalau dosen-dosen lain sih cuma kasi fotokopian, tapi Pak Yant ini satu-satunya yang ngedarin buku, walaupun bayar sih... (alias beli)
Ga sia-sia juga beli ntuh buku. Isinya berguna banget buat nyusun makalah, TA, bahkan thesis.
Dosenku ini punya satu kebiasaan, yaitu menghafal mahasiswanya secara tertentu yang memang ingin dia hafal. Soalnya ga tau juga sih beliau menghafal mahasiswanya berdasarkan apa. Contoh yang aku ingat adalah mahasiswa berinisial "RR" (sebut saja ian) dan aku sendiri. Beliau hafal banget sama ian dengan sebab (kalau ga salah) ian mirip putrinya. Sedangkan beliau menghafal aku dengan sebab nama tengahku sma dengan nama tengah putrinya.
Wow... Pak Yant ga pernah lupa sama ian dan aku setiap manggil daftar absen.
Hobi beliau yaitu menyisipkan kata-kata mutiara dalam setiap kalimat yang sedang dipaparkan. Ada kata-kata mutiara yang selalu aku dengar dari TK sampai kata-kata mutiara yang belum pernah aku dengar sama sekali. Karena penasaran dan tertarik dengan kata-kata mutiara beliau, pernah satu hari aku mencatat semua kata-kata mutiara yang diucapkan beliau, salah satunya
"Di atas langit masih ada langit, di balik bukit masih ada bukit"
Tapi pencatatanku cuma berlangsung sehari itu aja, hari-hari kuliah selanjutnya udah konsen ke materi... hmmmmm paling engga, ada sedikit pengetahuan.
Sayang oh sayang sekali, ada sebuah hambatan pada hari ujian semester mata kuliah Bahasa Indonesia. Hasilnya, nilai akhirku ga sesuai seperti apa yang tercermin saat hari-hari kuliah sebelumnya. Ya masa' sih mahasiswa -serajin- (wuuuooooh!) aku dapat nilai E??????????????????Tunggu aku di semester 3 ya Pak Yaaaaaant ^^v
I love you ---